Sunday, 9 December 2012
08:53 P.M
Akhirnya, bisa nunyuk-nunyuk keyboard leppy lagi, setelah
sekian lama terpisah oleh laporan, kepanitiaan, dan kemalesan juga.
Sedikit melakukan perenungan tentang kehidupan nyata di
Tembalang yang tidak sedikit memeras harta benda orang tua, akan aku tuangkan
semuanya dalam tulisan ini.
Tadi siang, ada dua orang temanku yang sms untuk kepentingan
survey (maklum cah statistika) :
“Yun, uang sakumu per bulan berapa?”
dan temenku yang satunya :
“Yun, uang sakumu per minggu berapa? Buat kepentingan survey nih”
Oke, dengan berat hati aku balas dengan jujur
"tiiiiiiiiiit" *sensor ndak menimbulkan riya, walaupun kadang habisnya lebih dari segitu.
Tak pikir-pikir, banyak juga ya sanguku tiap bulan segitu, kadang
suka banding-bandingin sama temen-temen kok bisa sebulan cuma habis segitu.
Kadang meri sih sama teman-teman yang sebulan habisin uang 400 ribu, bahkan ada
yang 300 ribu =,=
Sumpah irit banget nda!
Tapi, setelah terselidiki terbongkar semua ternyata uang
segitu cuma buat maem dan kebutuhan sehari-hari. Untuk kebutuhan hidup mereka
punya jatah sendiri-sendiri =,=
Sedangkan aku, uang segitu harus udah terpenuhi semuanya
dari maem, nglondry, belanja kebutuhan hidup kosan, sampai mbayar seminar-seminar,
mana kalo maem sembarangan jadi sensi banget ni badan #huuuuuuuuu bocah kok
ringkih
Oke, kalo dikurs juga sama aja kok sebenernya, sanguku,
sangumu, dan sangunya :D
Maaf, gak penting banget untuk tulisan session ini.
Wassalamu’alaikum wr.wb!
belanjamu itu lo non sing gak ketulungan *hahahaha :p big hug :*
ReplyDelete