Saturday, December 5, 2009

Sate Sedaap...

Jum’at, 27 November 2009

Pagi itu…
Suara takbir menggema,
“Takbiiir… takbiirrr…. taakbiir”
Begitu kira-kira bunyinya.
Sang sapi, kambing, dan unta bergetar hatinya karna mereka sadar, sebentar lagi mereka tak bisa lagi menatap anggunnya diriku. Yup,, that’s rite, hari itu adalah Idhul Adha.,

Idhul Adha selalu identik dengan sholat Id, penyembelihan hewan qurban, dan tentu saja pembagian hasil penyembelihannya.
Ah, waktu itu aku sedang terhalang sang tamu yang tak pernah ku undang, akhirnya ku putuskan untuk membuai bunga tidur (lagi).
=,=,=,=,=,=
Satu, dua, tiga
Tiga jam sudah aku terlelap begitu lelap, jam dinding yang selalu aku percaya untuk memberikanku peta waktu menunjukkan pukul 08.00, astaghfirullah ada janji dengan teman Parasit di Ganesha University untuk menonoton acara “Parasit Mbek, dalam Sakhratul Maut”. Sms beruntun dari Rahma naasnya menyangkut di 3230-ku, dengan berat hati aku segera menyambar handuk, mandi dan bergegas ke rumah tengah sawah tersebut.
=,=,=,=,=,=
Akhirnya mesin empat tak itu mendarat di sana,
Sepi… hanya semilir angin sawah ribut menanti pembagian daging qurban. Langkah pasrah kaki ku memaksa tubuh ini memasuki rumah paling mewah di blok itu.
Dia menyambutku, dengan penuh hormat layaknya pembantu kepada majikannya.

Lama juga aku berdiam diri di rumahnya, memang tak ada aktivitas yang berarti. Akhirnya kami putuskan untuk klinong-klinong mengorek-ngorek alat dan bahan “Desain Miniature ” di berbagai toko kelontong.
Kami balik ke rumah Rahma, sudah ada Asti dan Meryn di sana.
Perasaanku tak enak,

=,=,=,=,=,=
Sesampainya di rumah tengah sawah:
“Eh , aku dapet daging sapi ma kambink nih,,, Nyate njo!!!”
Rahma menawarkan dagingnya temannya, baiklah tanpa gegabah kita langsung menyetubuhi rencananya.
Keterbatasan dalam hal masak-memasak dan keberanian kami dalam mencoba hal-hal baru inilah yang membuat kami menciptakan bumbu dan resep pilihan dalam membakar daging sate. 


Berikut laporan praktikum kami: Cara Membuat Sate:



1.Siapkan daging yang masih segar.
2.Potong daging menjadi dadu besar-besar (agar berrasa dagingnya).
3.Tusukkan potongan daging tadi ke lidi (menusuknya pada bagian aksial ,bukan bagian
quator dari daging)
4.Selanjutnya adalah bagian yang mungkin meghabiskan energi bagi Anda yaitu membuat arang membara.
Namun tidak terlalu sulit jika Anda mempunyai kompor gas. Cukup membakar beberapa arang yang ukurannya cukup besar di atas api kompor gas. Setelah arang sedikit menyala, taruh arang tersebut ke dalam pemanggangan daging sate. Jangan lupa, kipas kuat-kuat arang tersebut agar menghasilkan nyala api yang sempurna.
Untuk mengerjakan bagian ini, alangkah sejuknya jika Anda menyewa jasa “Pengipas Arang” seperti profesi rekan saya, Meryn.




5.Panggang tusukan sate yang telah disiapkan di atas bara api.
6.Setelah setengah matang, angkat dan olesi dengan bumbu sedap ala Rahma: garam,merica,ketumbar,kecap setengah manis, gula jawa, irisan bawang merah, air secukupnya, dan sedikit abu hasil penggangan sate.
7.Panggang sate beroleskan bumbub tadi hingga benar-benar gosong (tingkat kegosongan sesuai selera )
8.Selamat menikmati Sate Sedaap, semoga Anda tidak trauma setelah menyantapnya.


Alhamdulillah, kami berhasil menyiksa sang sate setusuknya di atas panasnya arang yang membara dan menyajikannya dengan bumbu istimewa yaitu bumbu sate ala Rahma dipadu dengan tumbukan tahu panggang,


Rencananya lulus SMA besok, kita berempat mau buka restoran sate. Semoga masyarakat Purworejo rela mengorbankan perut dan lidahnya setelah menikmati menu utama restoran kami. ^_^

No comments:

Post a Comment